Rabu, 23 Desember 2015

Transportasi Umum vs Pribadi, Mana yang Lebih Diminati Masyarakat?


Masyarakat di Indonesia saat ini sangat bergantung pada layanan transportasi atau kendaraan untuk bepergian jarak jauh maupun jarak dekat. Di perkotaan seperti Jakarta moda transportasi umum maupun pribadi menjadi hal yang sangat penting untuk pergi bekerja, sekolah, maupun untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi.

Setelah polling yang telah saya lakukan, maka dihasilkan bahwa kebanyakan orang (sekitar 75-80%) lebih memilih transportasi pribadi dibanding transportasi umum. Alasan utama mereka lebih memilih kendaraan pribadi dibanding umum, ya tentu saja kenyamanan lebih terjamin. Selain itu, mereka juga beralasan bahwa dengan menggunakan kendaraan pribadi itu lebih simple, tidak harus jalan atau mencari dulu apalagi menunggu untuk naik kendaraan umum.

Menurut saya pribadi, saya terkadang lebih menyukai kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. Mengapa? Karena dengan kendaraan umum, kita tidak perlu lelah untuk menyetir dan selain itu kita juga bisa "sedikit" mengurangi kemacetan walaupun terkadang kendaraan umum lah penyebab utama kemacetan atau penyebab masalah lainnya. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Jakarta, yaitu masalah Metromini yang dianggap berbahaya karena Metromini ini banyak yang sudah tidak layak jalan.


sumber : Google
Kendaraan pribadi di Indonesia tahun-tahun belakangan semakin meningkat pesat. Terutama kendaraan pribadi di daerah pekotaan besar. Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi yang semakin pesat, membuat jalanan, terutama di ibukota, semakin macet parah. Oleh sebab itu, pemerintah selalu berupaya untuk mengurangi kepadatan kendaraan dengan menambah kendaraan-kendaraan umum yang nyaman untuk dinaiki. Seperti yang dilakukan Pemerintah Jakarta dalam pembuatan MRT dan LRT. Selain itu, penambahan armada TransJakarta baru juga menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan.

Seharusnya kita sadar akan bertambah buruknya kemacetan di perkotaan. Walaupun kita lebih senang menggunakan kendaraan pribadi, namun hal itu malah membuat semakin parah kemacetan karena meningkatnya volume kendaraan. Pemerintah sudah menyediakan kendaraan umum yang semakin baik dan nyaman untuk digunakan banyak orang. Atau mungkin, kita bisa saja menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda, selain dapat mengurangi kemacetan, menggunakan sepeda juga dapat mengurangi polusi dan baik untuk kesehatan.

Apakah kalian setuju untuk menggunakan kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi hanya untuk bepergian jarak dekat seperti bekerja, sekolah, atau lainnya? Apabila kalian kurang puas, silahkan tanggapi artikel ini di kolom komentar.


Selasa, 22 Desember 2015

[POLLING] Kendaraan Umum vs Kendaraan Pribadi

Masyarakat di Indonesia saat ini sangat bergantung pada layanan transportasi atau kendaraan untuk bepergian jarak jauh maupun jarak dekat. Di perkotaan seperti Jakarta moda transportasi umum maupun pribadi menjadi hal yang sangat penting untuk pergi bekerja, sekolah, maupun untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi

Lalu, bagaimana dengan kalian? Moda transportasi apa yang paling suka kalian gunakan untuk pergi bekerja, sekolah, kuliah, atau yang lainnya? Lakukan vote di bawah ini sesuai pilihan kalian. Apabila kalian mempunyai alasan, silahkan tulis alasan kalian di kolom komentar.




Moda transportasi apa yang suka kalian gunakan untuk pergi bekerja, sekolah, kuliah, atau yang lainnya?

Transportasi Umum
Transportasi Pribadi
Poll Maker

Jumat, 18 Desember 2015

Seberapa Pentingkah Ojek Online di Mata Masyarakat?

Sumber : google.co.id

Teknologi masa kini semakin maju. Terutama teknologi dalam bidang pelayanan masyarakat. Seperti yang sedang heboh di Negara ini, sebut saja Go-Jek, Grab Bike, dan lain sebagainya. Go-Jek dan layanan sejenisnya merupakan layanan antar-jemput dengan menggunakan motor (seperti ojek) dengan memesan lewat sebuah aplikasi secara online. Selain digunakan untuk antar-jemput, layanan ojek online ini juga bisa digunakan untuk memesan makanan, mengantar paket, bahkan memesan orang untuk membersihkan rumah (layanan Go-Jek bernama Go-Clean).
Namun, beberapa hari yang lalu, layanan ojek online ini sempat akan diberhentikan atau dilarang oleh Menhub Jonan. Alasan Menhub Jonan melarang hal tersebut karena beliau menganggap ojek online selama ini tidak mematuhi Undang-Undang RI yang berlaku. Akibat hal tersebut, banyak netizen memprotes melalui media sosial, seperti Twitter dan mereka membuat hashtag #SaveGojek. Hashtag tersebut bahkan menjadi trending topic di Twitter.


Modiff Motor dilarang, Skrang orang Cari duit halal dengan Kerja jadi Ojek Online dilarang.Terus KapanMajuNya Bangsa ini  - @RanggaTok07
 Kalo mau ngelarang ojek online, tolong kasih solusi yg lebih nyaman dan pro rakyat  - @bhenk2

Aksi protes tersebut didengar oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi berkata bahwa pelarangan ojek online tersebut sangat bertentangan dengan prinsip Presiden Jokowi, Menurut beliau, sepanjang itu dibutuhkan masyarakat dan tidak merugikan, itu tidak akan menjadi masalah. Presiden Jokowi pun bertindak tegas dengan memanggil Menhub Jonan agar pelarangan ojek online dibatalkan. Akhirnya Menhuh Jonan mencabut larangan tersebut. YEYYYYYYY!!!

Hasil gambar untuk #savegojek
Sumber : Twitter

Selain sangat bermanfaat bagi masyarakat, layanan ojek online ini juga bermanfaat bagi driver-nya. Banyak driver ojek online yang sangat bersyukur karena pendapatannya yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Saya pernah menggunakan Go-Jek untuk pertama kalinya lalu dengan memanfaatkan momen itu, saya bertanya-tanya tentang pengalamannya selama menjadi driver Go-Jek. INI PERCAKAPAN ASLI SAYA DENGAN DRIVER GO-JEK
S sebagai Saya, G sebagai Go-Jek.
S : "Mas udah berapa lama kerja jadi Go-Jek?"
G : "Saya masih baru sih mas di Go-Jek, kira-kira baru bulan Maret kemarin saya daftar"
S : "Mas umurnya berapa?"
G : "Saya sudah 32 tahun mas?"
S : "Waduh salah manggil, mestinya manggilnya 'Pak'" (dalam hati)
G : "Alhamdulillah saya udah punya istri dan 3 anak, anak saya yang paling tua sudah   SMP, yang paling kecil masih umur 3 tahun"
S : "Owh gitu, terus pendapatannya gimana mas per hari?"
G : "Oh lumayan mas, saya per hari bisa dapet 250.000, lumayan buat kebutuhan sehari-hari, buat susu anak"
S : "Owh lumayan banget ya mas, oh iya mas kenapa masuk Go-Jek?"
G : "Saya dulu sebenernya ojek pangkalan di Gang Kedondong (di Jalan Margonda Depok), terus saya diajak sama orang dari Go-Jek, yaudah saya daftar aja, setelah saya jadi Go-Jek pendapatan saya Alhamdulillah lumayan banget mas daripada saya dulu jadi ojek pangkalan"
S : "Oh iya, terus mas pernah engga dicegat sama ojek pangkalan gitu?"
G : "Pernah mas, sampai berantem saya, tonjok-tonjokan"
S : "Sampai tonjok-tonjokan?" (kaget) :-O
G : "Iya mas, saya pernah dicegat sama ojek pangkalan di Cibubur, dia kan ngelarang saya lewat, yaudah saya adu jotos aja sama dia"
G : "Saya sebenernya pernah ngajak tukang-tukang ojek pangkalan di sini (BBM, Depok) tapi engga ada yang mau mas"
Sepanjang jalan saya terus mendengarkan ceritanya dia yang cukup seru

Ternyata, beberapa pihak merasa dirugikan oleh ojek online, terutama kalangan tukang ojek pangkalan. Mereka menganggap ojek online membuat ojek pangkalan menjadi sulit untuk mendapatkan penumpang.
Menurut saya, ojek online ini atau layanan sejenis merupakan salah satu inovasi yang sangat bagus, terutama untuk meningkatkan layanan masyarakat serta meningkatkan jumlah pengusaha ekonomi kreatif di Negara ini untuk bersaing dengan Negara lain di ASEAN maupun dunia.

Lalu, bagaimana menurut kalian para pembaca terutama dari kalangan ABG? Pentingkah ojek online bagi kalian?


Selamat Datang di Blog Kami


Halo kawula muda, apa kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu.
Ini blog apa sih? Kok judulnya "Pikiran Muda"? Memang apa hubungannya pikiran sama muda?
Jadi, maksud kami membuat blog ini adalah untuk memberikan hasil pemikiran kami, anak-anak muda SMA atau Mahasiswa atau ABG, tentang berbagai hal yang sedang heboh atau sedang hangat di negeri ini. Pemikiran kami, kami simpulkan dari berbagai narasumber (siswa, kepsek, OB, tokoh masyarakat, dll). Selain itu, blog ini juga dijadikan sebagai sarana untuk berargumentasi antar pemikiran para pemuda di Indonesia. Jadi, apabila ada suatu artikel yang membuat kalian mempunyai pemikiran lain, silahkan berikan argumen-mu di kolom komentar.
Selamat beragumen pemuda Indonesia, semoga blog ini bermanfaat



Sincerely,


Writer